BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com
Howdy, Stranger!
It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Quick Links
Categories
- 31.1K All Categories
- 24.4K BoyzLife!
- 5.5K BoyzStyle
- 1.9K BoyzStories
- 5K BoyzLove
- 5.9K BoyzRoom
- 2 *Members Only!
- 1 BoyzAlbum*
- 1 BoyzChat*
- 12.8K BoyzConnect!
- 6K Jabodetabek
- 3.9K Jawa
- 2.5K Nusantara
- 451 International
- 291 BoyzForum Info
- 8 Apa Itu BoyzForum?
Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Apa Dia Jodohku Tuhan?
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
5 Tahun berlalu, aku tumbuh menjadi seorang yang tampak biasa saja dengan wajah yang lumayan menurutku dan banyak yang bilang mirip Stefan William, hahaha padahal aku nggak putih putih amat, karena memang kulitku menurun dari papa yang kuning langsat tapi aku agak putih dikit lah. Masuk ke SMP membuatku merasa sedikit berpikir lebih banyak tentang diriku. Dari pengalaman 5 tahun lalu dengan kakakku yang berbuat seperti itu kepadaku. Aku memang tidak bisa melupakan kejadian itu atau mungkin selamanya akan terus mengingatnya, tapi aku mulai menjadi orang yg berbeda seperti laki laki seumurku. Aku merasa ada yg ganjil dalam diriku sejak 5 tahun lalu, karena kakakku sering mengajakku untuk berciuman diam diam dikamar dulu dan sekarang dia sudah kuliah di Jogja semester 1 dan kamar sudah menjadi milikku sepenuhnya. Kakakku masih sering menelfonku dan sms menanyakan kabarku dan sering mengajakku ke jogja tapi aku menolaknya karena mengingat hal yg pernah dilakukannya bukan mustahil kalo dia akan melakukan hal yang lebih kepadaku karena aku pernah searching di google tentang hal yang dilakukan kakakku kepadaku dan ternyata adalah hal yang menyimpang.
*************
"Hai, nama gue Evan, nama lu siapa?" tanya anak yang tak kukenal
"Nama gue Rivaldy, Kita emangnya saling kenal yaa?" Tanyaku bingung
"Ya nggak lah, kalo kita saling kenal ngapain gue ngajak kennalan lu, lucu banget lu. btw, lu kelas apa?" Tanyanya lagi
"Gue kelas A" Jawabku singkat
"Wah, berarti kita sekelas dong. hehe" katanya sambil nyengir kuda.
"Wah seru dong kita udah saling kenal, berarti kita berteman kan?" tanyanya dengan mimik wajah yang lucu
"Ok, Yuk liat liat kelas kita", "Ayo" kita berjalan berdua dikoridor SMP yang cukup terkenal di Jakarta dengan mengobrol tentang berbagai hal sambil tertawa dikeramaian siswa siswi yang berkumpul bersama teman temannya yang mereka kenal baru saja seperti aku dan evan atau sudah lama sejak SD.
*************
"Ipal...!!" teriak anak yang familiar kudengar
"Ipal, lu kog ninggalin gue sih, lu sahabat gue apa bukan sih, gue kan lagi liat liat mading tadi" Cerocos Devi sahabatku sejak SD yang cerewet tapi ngangenin, wajahnya cantik dengan perpaduan jepang medan, rambutnya yang lurus teruarai dan hanya menghiasi kepalanya dengan bando memberi kesan sederhana tapi manis. kulitnya yang putih membuatnya tampak seperti anime jepang yang terkenal.
"Sttt, lu kog panggil gue ipal lagi sih, gue kan udah bilang panggil rival aja, gue bukan anak 5 tahun lagi, Dev" balas gue dengan ekspresi kesal karena masih saja dipanggil ipal padahal kan aku udah gak cadel lagi dan sudah berubah menjadi lelaki yang cool dan banyak digemari cewek,haha ngarep.
"Ah lu val, gitu aja ngambek, maaf deh maaf. abisnya imut lo gak ilang dari dulu" kata Devi dengan mencubit pipiku dengan gemasnya.
"apaan sih lu Dev, malu maluin gue aja, inget kita tuh dah gede, udah masuk ke SMP, jangan kayak anak kecil lagi, malu kan entar kalo kakak kelas kita ngejek kita entar" kataku sambil melotot dan berbisik ke telinga Devi.
"iya juga yaa, gue heran lu kog pinter banget sih, makan lu apaan sih. yaudah kalo gitu makan yuuk, laper nihh" Kata Devi dengan mimik wajah memelas
"Yaelah cantik cantik makan muluk lo, eh kenalin nih temen baru gue, namanya Evan, evan ini sahabat gue dari SD Devi" aku memperkenalkan Devi ke Evan dan sebaliknya. mereka pun berjabatan tangan.
"Halo gue Devi, anak mami paling cantik sejakarta raya" kata devi dengan genitnya sambil mengerdipkan mata.
"Halo gue Evan, salam kenal yaa" Evan hanya tersenyum yang keliatan dipaksakan.
"Eheem, lengket amat tuh tangan, ada lemnya yaa" kataku sambil mendehem dan melirik kearah Devi yang menebar senyuman manja.
"Apaan sih val, " kata devi sambil melotot dengan mata sipitnya, haha tampak lucu saja. Kami bertiga bersama menuju kantin sekolah. Pelajaran baru dimulai minggu depan, tidak ada mos di sekolah ini, hanya saja disuruh membawa beberapa perlengkapan kelas seperti sapu, sulak dll dan jadwal piket kelas sudah diatur dikelas masing masing oleh wali kelas. Devi sekelas denganku dan aku mempunyai teman baru yang benama Evan.
***************
"Auuuu" teriak anak yang tak sengaja kusenggol saat aku membawa semangkok bakso
"maaf maaf, gue gak sengaja, biar gue bersihin" aku mengambil tisu di meja makan dan mengelapkan ke bajunya yang basah kuah baksoku
"apaan sih lu, gak usah gak usah. duh kotor kan baju gue, lu musti ganti rugi" kata anak itu dengan nada tinggi
"ganti rugi? gimana caranya?" tanyaku polos dan merasa bersalah
"Lu musti bayarin gue jajan di kantin ini selama seminggu" katanya dengan nada yg sama
"Tap tapi kan gue gak sengaja, maaf kak" jawabku menundukkan kepala
"Emang gue pikirin, lu harus bayarin apa yang gue beli disini, kalo gk, awas lu, pulang sekolah gak bakal selamet" katanya dengan menunjuk nunjuk aku. aku hanya terdiam. dan dia berlalu dengan cepat menginggalkan kantin.
"Eh lu belum sehari di sekolah ini aja udah cari gara gara sama senior, gila lu yaa val, dia tuh anak yg paling ditakutin disini" kata devi sok tau
"emang lu tau dari mana?" tanyaku penasaran dan agak ragu
"ya tau lah, kakak gue kan alumni SMP sini, jadi kakak gue pernah cerita sama gue kalo ada anak yang pendiam dan aneh gitu, kalo ada orang yang punya sedikit masalah sama dia dibesar besarkan, dan ciri cirinya sama dengan orang yang barusan lu tabrak tadi, namanya kalo gk salah Aldi" jelas Devi panjang lebar.
"oowh gitu yaa, yaudah deh. seminggu ini gue puasa jajan aja, daripada gak kelar kelar masalah gue sama dia" kataku pasrah. semoga saja masalah ini cepat berlalu.
BERSAMBUNG******
@lulu_75 @Yirly @Riyand
lnjut bro
@Reyzz9 ditunggu aja yaa hehee
EVAN CINTA PERTAMAKU PART2
"Eh sini lu" Kata Aldi sambil nunjuk nunjuk kayak majikan
"Ada apa ya kak?" Tanya gw bingung dan kawatir bakalan terjadi sesuatu yang gak gw pengen
"Ayo ikut gw" , "kemana kak? kan gw udah bayarin makan kakak seminggu ini" jawabku memelas
"Emang gw nyuruh lu bayarin makan gw lagi dikantin, kalo lu mau sih gpp" katanya dengan wajah yang berbeda, tampak tidak seperti Aldi yang gw kenal seminggu ini, tersenyum lebar seperti sangat bahagia padahal seminggu ini dia seperti guru matematika killer yang barusan ngajar pas jam pertama dan kedua, mukanya galak dan tanpa senyum, berbeda banget dengan Aldi yang sekarang berdiri di depan gw.
"Mau kemana ya kak? gw mau cepet pulang soalnya Devi sama Evan udah ungguin di gerbang sekolah" jawab gw berusaha menghindar, terbesit hal buruk di otak gw tentang apa yg bakalan dilakuin Aldi sama gw.
"Udah lu jangan banyak omong, mau gw cipok lu!, udah lu ikut gw aja" Katanya sambil ngegandeng tangan gw dengan paksa, mau gak mau gw cuma ngikut dia aja. karna kekuatan genggamannya memang lebih besar dari gw.
*********************
Gw terbelalak saat melihat apa yang ada didepan gw. Ada beberapa anak asing yang gw gak kenal dan bukan dari sekolahan gw dan Aldi tersenyum jahil sambil melihatku dengan tatapan aneh.
Lokasi gw tak jauh dari sekolah, ada di belakang sekolah tapi banyak semak semak dan rumput liar tumbuh menjulan dan gw masih asing dengan tempat ini.
"Buka baju lo" Bentak seorang anak disebelah Aldi yang gak gw kenal
"Kenapa gw harus buka baju kak, memangnya mau ngapain" tanya gw dengan nada yang bergetar karena ketakutan
"Udah lu buka baju aja" Suruh Aldi dengan nada yg berbeda. Nada yg gak pernah gw denger sebelumnya, nada yang halus pertama kali gw denger dari bibir seorang Aldi. Dengan gemetar gw buka satu persatu kancing baju gw. gw mulai membuka baju seragam batik gw.
"Cukup, kenapa lu mau buka celana lu, kan gw cuma nyuruh buka baju lu" Kata seseorang disebelah Aldi. gw cuma nyengir kuda dan salting.
"Ok val, sekarang push up 100 kali" kata Aldi.
"hahh, 100 kali? buat apa? kan gw gak ada masalah lagi sama lu kak. kok lu tega amat sama gw nyuruh push up segala". kata gw dengan wajah memelas
"Lu emang gk punya masalah lagi sama gw, gw cuma nyuruh lu push up aja. kenapa? lu gk bisa push up yaa? Tanya Aldi dengan nada mengejek
"Enak aja, gw biasa olahraga tau. gw bisa kok push up 100 kali" jawab gw merasa tersinggung
"Yaudah buktiin dong, jangan ngomong doang" kata aldi dengan nada yg sama
"Ok" kata gw mantap. gw mulai melakukan apa yang disuruh orang disebelah aldi walaupun dengan terpaksa tapi gw lakuin karena gk mau dibilang gak bisa push up. baru beberapa kali push up gw merasa otot lengan gw gak kuat lagi dan gw terjatuh.
"tuh kan, katanya bisa push up 100 kali, baru beberapa kali aja udah loyo. Makanya gw ajak lu kesini" kata Aldi sambil menarik tangan kanan gw untuk membantu gw untuk bangkit.
"maksudnya sebenernya apaan sih kak? gw jadi bingug deh" kata gw sambil garuk garuk kepala gw yang gak gatal
"Maksud gw ngajakin lu kemari itu buat ngajak lu ikutan Silat bareng kita, biar lu gak dibully muluk di sekolah. Gw gak suka aja ada anak yg suka ngebully org lain di sekolah" kata Aldi panjang lebar. sekarang gw baru ngerti apa tujuan aldi ngajak gw ketemu sama temen seperguruan silatnya. Gw jadi merasa bersalah mikir aldi berbuat macam macam ke gw sama teman temannya. Gw hanya tersenyum kecut dan mengangguk tanda mengerti.
"Oh jadi gitu, bilang dari awal napa, gw kan jadi mikir yg macem macem tadi" kata gw sedikit malu
"macem macem? emang lu mikir kita bakalan ngapain lu?" Kata Aldi dengan nadanya yang semula, lantang
"ng nggak kok nggak papa. ok deh gw mau, memang dimana tempatnya? Tanya gw mendadak antusias. setelah dijelaskan oleh teman aldi disebelahnya yang ternyata adalah pendekar muda yang namanya Jefri, mukanya oriental, ganteng banget, kulitnya sawo matang dengan otot yang keliatan kekar di lengannya dan berdada bidang, bibirnya pink alami. dan teman temannya yang lain bernama rangga yang seperti orang cina karena dari matanya yang sipit, dan satu lagi temannya bernama rafi dari mukanya seperti orang sunda dengan kulitnya yang kuning langsat. Dari situlah gw pertama kali mengenal sosok seorang Aldi dengan watak yang sebenarnya. walaupun dia galak tapi mempunyai hati yang baik dan suka menolong dan tidak suka penindasan. Buktinya dia bela belain ke sini nawarin gw buat gabung silat karna gak mau ngeliat gw dibully lagi sama kakak kakak kelas gw yang jail sama gw.
****************
"Lu dari mana aje sih val, lama amat ke kamar mandi, gw sama devi capek tau nungguin lu" kata Evan tampak kesal dengan kehadiran gw, sedangkan Devi tenang tenang aja kayak gk nungguin gw. Gw udah tau dia ada perasaan dengan evan. dan ada rasa yang mengganjal di hati gw seperti sakit ketika evan dipandang pandang Devi dengan centilnya.
"Maaf maaf gw tadi abis ketemu aldi" kata gw ngos ngosan karena berlari dari belakang sekolah sampe ke depan gerbang yang jaraknya lumayan jauh.
"Ketemu sama aldi? diapain lagi lu? lu gak kenapa napa kan? sini biar gw hajar tuh orang sukanya cari gara gara aja" kata evan yang memdadak emosi
"eh eh nggak kok. dia nggak ngapa ngapain gw" kata gw masing sedikit ngos ngosan
"nggak diapa apain? terus ngapain ketemu sama si aldi?" tanya evan lagi dengan mimik yang serius dan antusias seperti anak kecil yang mendengarkan dongeng mamanya
"gw diajakin aldi sama temen temennya ikutan silat. gw terima aja ikut ke perguruan mereka. soalnya aldi bilang kasian sama gw sering dibully kakak kelas dan dia nawarin gw ikutan silat biar bisa jaga diri" kata gw dengan dengan senyum lebar
"silat? serius lo?apa lo gak takut dikerjai dia lagi, val. dia kan orangnya aneh" Kata evan seperti tidak suka terlihat dari mimik wajahnya
"silat val, wah hebat dong, berarti aldi itu tuh jago silat yaak, wah jadi pengen ikutan" kata devi dengan mata yang berbinar binar.
"ngapain sih kalian mau ikutan silat, kita kan bisa latihan karate di tempat paman gw, gak usah ikutan lah val" kata evan dengan nada yang menyindir, seperti tidak suka sekali mendengar kata silat dan aldi
"eh lu kenapa sih van, kok kayaknya gak suka banget rival latihan bareng si aldi?!" kata devi dengan wajah herannya yang lucu dengan mata sipitnya
"iya, gw juga bingung. kenapa sih lu van, ada masalah sama aldi ya? cerita aja kali" kata gw yang ikutan penasaran ada sesuatu yang terjadi dengan evan.
"terserah lah kalo kalian mau latihan silat bareng aldi, gw mau pulang dulu" jawab evan dengan wajah yang menggerut dan berjalan cepat ninggalin gw dan devi.
"van, van lu mau kemana? kok ninggalin kita gitu aja" teriak gw memanggil evan yang semakin jauh berjalan.
BERSAMBUNG*************
@Reyzz9 @Aurora_69 @Yirly @Purnama_79 @Soshified @Riyand @lulu_75 @jeje00
Kalau boleh saran, penggunaan EYDnya digunakan supaya kelihatan rapi n enak dibaca.
Thanks udah memention kk @RivaldyMyrus
EVAN CINTA PERTAMAKU PART3
Malam ini gw gak bisa tidur mikirin ada apa dengan sifat evan tadi siang di sekolah. rasanya ada sesuatu yang menurut gw gak masuk akal dengan apa yg dikatakan evan tadi siang tentang aldi. apa mungkin dia cemburu kalo gw ngomongin soal aldi didepan dia ya. atau dia kawatir gw dikerjai lagi seperti hari hari sebelumnya. tapi gw yakin aldi kali ini tidak berbohong dan benar benar ingin menolongku. tapi ada apa dengan sifat aldi belakangan ini ya. dua hari lalu dia tidak menjawab ketika gw sapa di koridor sekolah dengan teman temannya padahal niat gw kan baik, terus tadi siang tiba tiba dia berubah seratus delapan puluh derajat dengan senyumannya yang ramah dan perkataannya yg lembut sama gw. ahh gw jadi bingung sendiri dengan keadaan sahabat gw dan kakak kelas gw yang aneh. atau jangan jangan mereka berdua suka denganku? hahaha lucu banget.. kayaknya cuma imajinasi gw aja. mana mungkin cowok seperti Evan yang cool dan digandrungi banyak cewek karena memiliki wajah yang tampan dan kulit putih bersih dan bibir yang menawan. terlebih lagi dia anak basket. rasanya gak mungkin lah. dan soal si aldi,.. gw bingung sih kayaknya sih enggak, mana mungkin sih orang sependiam itu gay terlebih lagi dengan sesuatu yg baru ketahui dia adalah pesilat. tapi dengan sifatnya barusan... ah kenapa gw jadi mikirin aldi sama evan sihh.. apa gw bener bener gay yaaa... apa mungkin karena gw pernah menonton video gay dan pernah mengalami hal yg tak terlupakan bersama abang gw menyebabkan pandangan gw kepada laki laki berbeda? ya sudahlah gw bingung dengan apa yg terjadi hari ini begitu rumit.
*****************
"hai van, udah ngerjain PR matematika bu nuha belum? lu tau kan bu nuha gak bakalan ngampunin murid yang gak ngerjain PR? sapa gw ke evan, evan hanya diam saja tak merespon.
"lu masih marah ya sama gw, sebenarnya lu kenapa sih van kok jadi kayak gini, gw kan cuma pengen gk dibully sama kakak kelas dengan ikutan perguruan silatnya aldi" gue duduk disamping evan karena memang gw sama evan duduk sebelahan.
"bisa gk lu gk sebut nama dia" bentak evan yang buat gw kaget setengah mati
"lu kenapa sih kok malah bentak bentak gw. emang kenapa kalo gw nyebut nama aldi" bentak gw gak kalah lantangnya
"gw gk suka lu sebut sebut nama dia didepan gw" jawab evan dengan nada yang sama
"iya apa alasananya"
"karna gw.." evan mendadak menghentikan ucapannya karena bu nuha sudah berada di pintu kelas
"Ada apa ini ribut ribut? evan, rival, kalian berantem yaa?" tanya bu nuha dengan suara khasnya yang memekakan telinga
"ng nggak kok buk, kita cuma..."
"cuma apa? ibu denger dari tadi di depan pintu.. yaudah kalian sekarang pergi ke lapangan hormat ke tiang bendera sampe jam istirahat. setelah itu ke ruang BP, ayo cepat" kata bu nuha dengan nada menyuruh seperti majikan menyuruh pembantunya
"i iya bu, elu sih "
"evan, ngapain kamu menggerutu, ayo cepat" kata bu nuha semakin memekakan telinga
"iya bu" gw dan evan menjawab dengan kompak
*******************
"Elu kenapa sih van kok jadi marah marah gitu sama gw, emang gw salah ngomong apa sih" tanya gw sambil terus hormat didepan tiang bendera silapangan yang lumayan adem karena awan sedang mendung
"Gw gak mau lo ikutan silat bareng aldi,van" jawab evan dengan sedikit menoleh kearahku
"memangnya kenapa? lo pengen liat gw dibully muluk yaa" kata gw dengan ketus
"bukan begitu val, gw takut lo dikerjai lagi sama si aldi, dia kan aneh" kata evan dengan nada menyindir
"Gw yakin kok aldi kali ini serius ngajakin gw buat silat"
"ah gw gak yakin tuh, dia kan sering jahilin lu sama temen temennya"
"Entah kenapa gw ngerasa yakin aja, kalo lo ngak percaya lo ikutan aja"
"gw ikutan? Mmm gimana yaa. oke lah gw juga bakal ikutan gabung selat buat mastiin aldi gk ngejain lo lagi jadi gw bisa jagain lo kalo aldi ternyata ngerjain lo lagi" evan tersenyum kearahku, aku membalas senyumnya.
"gitu dong, kan enak jadinya. tapi btw, kenapa lu care banget sama gw? tanya gw dengan menoleh ke arah evan
"Mmm kasih tau gak yaa. yang terpenting lu tau val gw slalu ada buat lo, dan gw akan selalu ada disaat lo butuh gw" jawab evan sambil menoleh kearah gw dengan senyuman manisnya, dalam hati gw merasa sangat senang dan ada berasaan damai saat evan berkata seperti itu. dan gw begitu nyaman berada didekat evan walaupun ditengah sinar mentari di siang bolong menghormati bendera pusaka negara tercinta.
******************
Gw udah janjian sama aldi untuk ketemuan di parkiran sekolah, katanya mau diajak ketempat latihan silat. gw, devi dan evan udah berada di tempat parkir selama 20 menit tapi aldi belum saja menunjukkan batang hidungnya. maklumlah anak kelas IX les sampai jam 3 sore.
"Hai, dah lama nunggu gw yaa?" tanya aldi yang datang dengan senyumannya seperti kemaren. gw lihat evan cemberut dari tadi meskipun selalu menjawab kalo gw tanya dan gw lihat si devi cengar cengir gak jelas sambil melihat aldi.
"lama banget lah, udah tiga puluh menit gw nungguin lo, eh kalo yang latihan gw sama temen temen gw boleh gak?" gw sambil menoleh kekanan kiri menunjuk evan dan devi. aldi nampak berpikir sejenak dan melihat dengan tatapan tajam ke arah evan. dan melihat devi dengan senyuman yg keliatan dipaksakan karen mungkin ngeiat devi yang senyam senyum dari tadi.
"boleh aja, asalkan gk berbuat onar aja waktu latian" kata aldi sambil melirik kearah evan. evan nampak melihat aldi dengan tatapan tajam.
"Oh yaudah thanks ya udah ngijinin kita gabung. terus evan sama devi naik apa dong?" tanya gw yang baru sadar kalo aldi yang membawa motor dan gw, evan dan devi yang suka naik angkot karena ingin mematuhi peraturan di sekolah yang tidak diijinkan membawa motor, tapi aldi dan beberapa siswa siswi kelas IX tetap saja melanggarnya.
"Yaudah gw telpon temen gw dulu biar bisa jemput kalian" jawab aldi sambil mengeluarkan hp jadul merek terkenal dari saku baju seragamnya yang melanggar tata tertib sekolah lagi, padahal banyak sekali razia hp dengan waktu yang tidak titentukan tapi aldi tetap saja melanggar. gw hanya mengnggukkan kepala tanda mengerti
setelah lima belas menit menunggu akhirnya temen aldi yang waktu itu nguji gw dan satu temannya lagi rangga datang dengan motor satria. kita pun berangkat ke tempat latihan silat untuk pertama kali. gw bareng jefri karena devi ngebet pengen dibonceng aldi, dan evan dibonceng rangga. ..
BERSAMBUNG**********
@Reyzz9 @Aurora_69 @Yirly @Purnama_79 @Soshified @Riyand @lulu_75 @jeje00 @Aurora_69 @Rhein.a
abang kalo mau mention saya kasih tanda petik di nama saya aja, biar notif saya muncul...hhaa.. Tapi gpp, saya maklum kok.
Soal yg komen macem2 di lapak sebelah, tong diwaro komenna! Idup2 kita, kita makan nggak minta dia, jdi nggak ada urusannya dia mah. Yg menentukan cuman para pembaca...