Halo semua, Gw member Baru disini, salam kenal, nama gw Rivaldy asal jkt umut masih muda. gw masih mencari jati diri gw, gw belum yakin kalo gw ini adalah seorang gay atau masih pada tahap pengenalan orientasi sex. mungkin kisah ini bisa mengurangi beban hidup gw selama ini. mungkin tulisan gw gk bagus dan kurang berkesan karena memang bukan bertujuan untuk dipuji, hanya pengen mengeluarkan unek2 selama ini. Cerita dimulai!
Aku dan Kakakku
Namaku Renaldy yang merupakan anak paling bungsu dari dua bersaudara dengan kakakku yang membuatku menjadi seperti ini, entah kapan perasaan ini muncul tapi aku belum bisa menafsirkannya, hal itu dimulai waktu aku masih berumur 7 tahun kelas 2 SD.
"Dy, kakak pengen tanya sesuatu sama kamu" tanya kakakku
"Tanya apaan kak?" Jawabku
"Kamu udah pernah ciuman belum?" Tanya kakakku
"Ciuman?, apa itu kak?" Tanyaku polos
"Masak gak tau, sini kakak contohin" Kakakku mendekat ke wajahku dan membuka sedikit bibirku, aku bingung apa yang akan dilakukan kakakku waktu itu dan dia semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku, kemudian aku merasa bibirnya yang basah menyentuh bibirku yang mungil. Setelah beberapa saat dia melepaskan bibirnya yg ditempelkan ke bibirku dengan lembut.
"Gimana? enak gak?" Tanya kakakku, aku hanya mengangguk tanpa mengeluarkan kata kata karena aku masih bingung yang barusan dilakukan kakakku tadi.
"Itu namanya ciuman, kalo kamu pengen ciuman jangan sama temen kamu, karena kamu belum ahli mencium, kalo kamu mau belajar ciuman panggil kakak aja, tapi jangan bilang papa mama yaa" kata kakakku panjang lebar. Aku yang waktu itu masih polos belum mengerti apa yg barusan terjadi hanya mengangguk saja.
Keesokan harinya aku akan berangkat sekolah, aku terus memikirkan tentang kejadian kemaren yang dilakukan kakakku padaku dan aku merasa ingin melakukannya lagi.
"Ipal, kamu kok bengong gitu mikirin apa nak, anak mama kenapa? kamu sakit yaa?" Tanya mamaku, dengan sebutan Ipal, karena dulu memang rada cadel jadi susah bilang Rival, jadi orang serumah manggil aku ipal
"Enggak kog ma, " aku tidak melanjutkan ucapanku, teringat kata kata kakak kemaren untuk tidak bilang apa apa tentang ciuman yang dia lakukan.
"kamu kenapa nak?" mama memegang keningku.
"kamu kok panas nih? kamu sakit yaa. yaudah gak usah masuk sekolah yaa, entar mama izinin ke guru kamu gak masuk sekolah hari ini. aku hanya memangguk karena memang rasanya berat sekali kepalaku waktu itu.
"Halo adikku tersayang, kok bengong, dimakan dong sarapannya" kakakku mengagetkanku dari belakang dan mencium pipiku.
"David, kamu ini suka banget bikin adikmu kaget, jangan diterusin kayak gitu, kalo adik kamu jantungan gimana?" mama menasihati dengan nada kalem karena memang mamaku tidak pernah keliatan marah, dalam situasi apapun dia selalu menggunakan kata kata yang lembut dan tidak pernah sekali membentak aku maupun kakakku.
"iya nih, kakak suka banget ma ngagetin ipal, kakak lese" aku ikut mengomentari kakakku, dengan ekspresi manyun dan menggembungkan pipiku
"alah, adikku kok jadi ngambekan gini, enggak kakak beliin mainan lagi lo" kata kakakku,
"Beliin mainan? duit dari mana kamu beliin adikmu mainan?" tanya mama dengan ekspresi penasaran
"Ya nabung dong mah, david kan rajin nabung, dan sayang banget sama adik david ini, jadi kalo adik david yang imut ini mau mainan biar david yang beliin" jawab kakakku dengan merangkulku dengan lengan kanannya.
"ah kamu itu, kakak yang baik banget. bangga mama punya anak kayak kamu, dijagain terus ya adik kamu itu, jangan suka kelayapan aja bareng temen temenmu yang gak jelas itu, eh iya ini kan udah jam setengah Tujuh, sarapan gi, entar kamu telat lo," Kata mama sambing melihat jam dinding yang berasa tengah tembok ruang makan.
"loh, kok cuma aku yang disuruh berangkat, Rival emang gak sekolah" Kata kakakku sambing melihat kearahku.
"Rival lagi sakit, mama juga mau ijin sama gurunya sekarang, yaudah Rival, masuk kamar gi, istirahat dulu ya nak, setelah mama ke sekolahan kamu mama bikinin bubur anget sama obat penurun demam" Kata mamaku sambil mengelus kepalaku.
"iya ma, " kataku dan berlalu ke kamarku yang juga sekamar dengan kakakku.
**********************
"Ipal, bangun nak, nih mama bawain bubur anget, biar mama suapin yaa" kata kata mamaku yang samar samar terlihat membangunkanku dari tidur lelapku di pagi hari. Aku hanya diam dan duduk disebelah kasur.
"kamu kok bisa demam sih nak, kecapean yaa? makanya jangan kelamaan maen sama si dika panas panasan, jadinya kan begini, mama juga kan yang khawatir" kata mamaku mengelus elus pipiku yang masih tembem.
"Ipal gak kemana mana kok ma, ipal cuma main sama kakak kemalen pelang pelangan" Kataku berbohong
"Ohh gitu yaaa. Pantesan kamu jadi demam kamu kecapean sih. yaudah kamu istirahat yaa, besok mungkin dah sembuh kok" kata mamaku sambil mencubit lembut pipiku dan pergi keluar kamarku setelah menyapiku dan memberikanku obat demam.
***********************
Malam hari telah tiba, setelah makan malam aku sudah merasa mendingan dan tidak panas lagi, ibuku tersenyum kepadaku saat dia memeriksa keningku masih panas atau tidak, dan dia mengecup keningku dengan lembut. setelah itu mama kembali ke dapur untuk mencuci piring karena memang dirumah tidak ada asisten rumah tangga dengan alasan mama tidak pengen nganggur dirumah. aku yang sudah terbiasa setelah makan malam terus ke kamar dan belajar sedangkan kakakku asyik main ps 2 disebelahku dan kadang kadang menjahiliku dengan menggelitiki dan sekali kali melempariku dengan penghapus kecil yang dicuil cuil. setelah aku cape belajar membaca baca buku pelajaran besok aku reanjak menyikat gigi dan berjalan ke tempat tidur, namun baru saja aku melangkah ke tempat tidur kakakku memanggilku dan menyuruhku duduk disebelahnya. aku tidak tertarik dengan permainan ps 2 yang ada karena aku lebih suka membaca dan bermain petak umpet dan semacamnya. tiba tiba kakakku mengagetkanku dengan tiba tiba mencium bibirku. aku kaget dan menepisnya dengan tangan kananku.
"kakak kok cium adek lagi" tanyaku dengan polosnya
"abis kamu nggemesin, kamu mau gak lolipop" tanya kakakku
"mau kak mau, mana?" kataku sambil selingak celinguk,
"beneran kamu mau?" tanya kakakku lagi, aku hanya menjawabnya dengan anggukan,
"kalo kamu mau, tutup mata dulu sambil mangap yang lebar yaa" kata kakakku, aku hanya menurut saja dengan harapan dikasih lolipop. setelah aku memejamkan mataku dan mangat selebar lebarnya aku merasakan ada benda asih yang keras berbau aneh masuk kemulutku, aku membuka mataku dan merasa mual, kulihat kontol kakakku yang besar dihadapanku.
"loh, katanya mau lolipop, kok dilepeh" kata kakakku dengan nada yang lembut
"masa titit dibilang lolipop sih kak" kataku manyun. merasa kesal dikerjai kakakku lagi.
"loh, ini tuh lolipop enak banget, coba aja deh kalo kamu gak percaya, pasti ketagihan" kata kakakku sambil menyodorkan kontolnya ke arahku
"gk mau, lasanya aneh, baunya juga aneh, hueeek" aku menjulurkan lidahku dengan ekspresi ingin muntah.
"ah kamu dek, gitu aja gak mau, ayo coba dulu, dijilak dikit aja" kata kakakku dengan memgang kepalaku dan menyodorkan kontolnya kearah mullutku, aku pu pasrah dan penasaran apa benar titit itu enak, apa kakakku akan berbohong lagi dan mengerjaiku. lalu aku sedikit menjilat ujung kontol kakakku, rasanya asin dan sedikit rasa lai yang asing bagiku. lalu kujilat lagi dan kakakku meyodorkan lebih dekat kontolnya ke mulutku, aku mengulumnya dengan rasa yang tidak karuan, ada rasa kenyal kulit kontol kakakku, hangat dan berdenyut denyut juga rasa yang lainnya.
"Gimana? enak kan, lebih enak lagi kalo kamusedot sedot dikit. jilatin dan emut" kata kakakku dengan pelan. aku mengikuti instruksinya dan mengulum kontol kakakku dengan pelan, lama kelamaan aku merasakan sensasi yang berbeda dan semakin cepat mengulumnya sedapatnya. kakakku mendesah pelan dan menyodok nyodokkan kontolnya kedalam mulutku, aku tersedak dan mengulanginya lagi sampai beberapa menit. setelah itu aku merasakan denyutan yang lebih cepat di kontol kakakku dan memuncratkan cairan putih kedalam mulutku, aku merasa mual dan kakakku dengan ceptanya mencium bibirku dan melahap cairan itu dan dibagikan padaku. rasanya aneh sekali, dan aku melepehnya ke arah kakakku, kakakku terseyum padaku dan memelukku dan menciumiku.
"Gimana? kamu seneng gak. rasanya memang agak aneh untuk pertama, tapi setelah ini kamu akan teriasa. " kata kakakku dengan mengelus elus kepalaku dengan lembut.
Bersambung.......**********
Maaf ceritanya kurang menarik dan terkesan fulgar. masih ada bnayk lanjutannya yang tersimpan dalam file. kalo memang ceritanya dapat respon jelek segini aja gw ceritanya, kalo responnya baik gw lanjutin,soalnya masih bnyak pengalaman yang aneh yang gw alamin dulu yang tersimpan dalam diary gw di file laptop.
Comments
@Riyand iya bro, ini kisah nyata gue, umur gue selisih 6 tahun sama abang gue
@Yirly iya, jadi ada dua versi, yang versi fulgar gue taruh di boyzstories+ yang biasa dan gk terlalu hot gue share disini