BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Pemalsuan Bumbu dapur

edited February 2008 in BoyzRoom
gw mau cerita tentang Negara gw yang tercinta ini
Gw udah hidup di tanah ini udah 21 tahun dan gw liat betapa susahnya hidup di Negara ini…soalnya Jujur aja Negara ini banyak hutang…
So gimana ngurusin rakyatnya hutang aja bertumpuk-tumpuk gitu dari tahun ketahun
Jadi banyaklah pengangguran yang merajalela karena lapangan pekerjaan yang sangat sedikitnya..
Dan masyarakat, berusaha gimana untuk bertahan hidup di Negara ini dari yang kerjanya yang halal sampai yang gak halalpun ditempuh….gw sih gak bisa nyalahin klo mereka milih kerja yang gak halal ini masalah perut men…coba aja elo2 pada diposisi mereka mungkin juga elo2 pada bisa berbuat hal yang serupa demikian.
Dan pekerjaan yang gak halal yang lagi tenar sekarang adalah pemalsuan demi pemalsuan produk konsumsi…
tadi sore gw baru gw liat berita pemalsuan bumbu dapur…(waduh)….
Apa sih yang gak bisa dipalsukan di Indonesia ini.
Bumbu dapur tadi dipalsukan dengan nambah bahan lainya yang pertama menurut gw sih oke2 aja karena bahan-bahan yang ditambahkan itu masih eatable ato layak dimakan kayak tomat dan kulit bawang, kulit bawang menurut gw masih layak dimakan mana tw kulitnya lebih banyak vitaminya dari pada buahnya sendiri (penduagaan ngaco). Dan yang gak yang bikin gak layak serta kurang ajar itu dari pemalsu itu adalah penambahan bahan2 pewarna agar warna bumbu jadinya serupa dan bahan pewarna tersebut bukannya untuk pewarna makanan malahan menggunakan warna tekstil yang orang sebego-begopun tau klo bahan pewarna tersebut berbahaya untuk jika dimakan.
Dia (pemalsu) lakuin ini hanya demi untuk mendapatkan selisih 100rb rupiah perhari apabila dia gunain bahan2 murni. Dan yang lebih parahnya lagi pelaku pemalsuan tersebut adalah seorang wanita. Gw bingung apakah hati nurani dia telah hilang hanya untuk mengejar selisih uang itu dan dia gak mikir jika anak2 dia makan hal yang serupa.
Klo kyk gitu Gw pikir selama hidup ini gw setiap hari makan racun…
Dari kasus yang heboh2nya dulu formalin sampai pemalsuan kayak gini..
Sebenarnya sapa sih yang bertanggung jawab semua ini..
Dilihat dari kacamata masyarakat(dalam hal ini penjualnya) emang benar mereka buth bgt duit untuk ngidupin diri mereka sama anak2 mereka (klo yang udah nikah)….
Dan klo dilihat dari kacamata pemerintah, pemerintah ya Cuma bisa nyalahin mereka doing…salah/…salah…salah….dan gak tw tindakan apa yang harus diambil untuk mendapatkan keputusan yang baik pagi sipenjual (pemalsunya) dan tentunya konsumen sabagai pemakai..
Klo dilarang konsumennya dikasi peringatan agar hati-hati dengan kasus pemalsuan yang sama…bisa2 menimbulkan paranoid bagi konsumen untuk membeli barang-barang yang seperti itu…dan hal ini tentunya merugikan penjual yang lain yang berlaku jujur dengan jualannya…liat aja kasus dahulu sebelumnya yang menguak formalin banyak para penjual bakso demo sana sini mengklaim bahwa baksonya bebas formalin….tapi gimana lagi di benak masyarakat udah tertanam bahwa semua bakso mengandung formalin dan mereka menghindari untuk membelinya..
Dan medialah yang diuntungkan dengan kasus semua ini….mungkin mereka berharap bahwa kasus seperti ini ada tiap harinya agar rating acara merek naik terus…
Tapi dilain pihak media juga mengunkapkan kebenaran yang tak terungkap dan tak terpikirkan oleh kita saat ini…
Tapi….
Kembali lagi kemasalah dasarnya yaitu masalah perut…
Mungkin penjual (pemalsu) mikir sama media lu sih enak bongkar kasus kayak gini lu dapet duit segepok tapi kita yang bawah ini bercucuran keringat nipu sana sini baru bisa dapat duit dikit….
Ah bingung gw mikirnya….sebenarnya mau jadi apa Negara kita kedepannya..
Sekian dolo de cerita gw….

Comments

  • ternyata dapur beneran....
    kirain "dapur" yg laen...........bumbunya pun aseli....
  • Bumbu dapur tadi dipalsukan dengan nambah bahan lainya yang pertama menurut gw sih oke2 aja karena bahan-bahan yang ditambahkan itu masih eatable ato
    Layak dimakan bahasa inggrisnya adl EDIBLE, bukan eatable.
    BTW, kasus pemalsuan bahan2 makanan juga marak kok di RRC, malah sampai susu bubuk, makanan bayi juga dipalsukan dengan bahan2 uselss dan juga berbahaya.




    Gw bingung apakah hati nurani dia telah hilang hanya untuk mengejar selisih uang itu dan dia gak mikir jika anak2 dia makan hal yang serupa.
    Kelaparan dan keputus asaan bisa jadi faktor pencetus yang sangat kuat.


    Ah bingung gw mikirnya….sebenarnya mau jadi apa Negara kita kedepannya..
    [size=18]Ngapain sih repot2 mikirin negara?penguasa2 nya juga gak mikirin kok. Mendingan mikirin diri sendiri aja..kalau diri sendiri udah beres semua, sejahtera dan makmur baru deh mulai mikirin negara.
    [/size]
  • Emangnya bumbu dapur yang kayak gimana seh yang dipalsuin? Macam penyedap rasa gitu?
  • thesorrow wrote:
    gw mau cerita tentang Negara gw yang tercinta ini. Dan pekerjaan yang gak halal yang lagi tenar sekarang adalah pemalsuan demi pemalsuan produk konsumsi… Kembali lagi kemasalah dasarnya yaitu masalah perut…[/b]

    kalo kita kita mungkin banyak-an mikirin masalah ttg slangkangan kali ye .....
  • ga juga ah :roll:
Sign In or Register to comment.