Salam alaika,
saya 48 thn, sudah menjalani kehidupan gay ini sejak usia 13 thn. Selama ini saya hanya tertarik (sexually) pada remaja belasan tahun. Tapi pernah pacaran selama 3 thn dgn seorang pemuda 20an thn dan berpisah baik-baik krn ybs harus menikah (tuntutan keluarga/lingkungan). Tapi sampai skrg hubungan silturahmi masih baik meskipun hanya lewat telepon once in a while. Sejak itu (14 thn y.l.) saya tidak pernah lagi pacaran, hanya menjalin perkawanan dengan beberapa remaja belasan tahun with no string attached.
Problemnya, sekarang saya merasa membutuhkan teman jalan, teman curhat dan sesekali curpej (saya sdh tidak seperkasa dulu, mungkin hampir menopause?) sedangkan saya merasa sulit untuk curhat dgn remaja belasan tahun. krn kalau pembicaraan sdh menjurus ke "level yang tinggi" mereka suka nggak nyambung. Ada beberapa teman yg early twenties, komunikasi nyambung, diajak jalan juga asyik, tapi secara sexual tidak appealing. Ada yang komunikasi nyambung, diajak jalan asyik, sexually attractive, tapi bukan gay. Masa' saya harus curhat atau jalan dgn mereka, lalu ngesex dengan yang lain? Maunya sih punya satu teman saja untuk curhat, diajak jalan dan juga sesekali ngesex. Ada yang bisa kasih advies? Wassaam, Anis Sukadit
Comments
Kalau saya boleh kasih "topic" untuk pemikiran .. sebaiknya saudara Anis menurunkan "level expectation" anda .. misalnya .. carilah yg sekitar umur 30an .. yg lebih dewasa dan matang sehingga bisa komunikasi dengan baik.. ya sukur2 kalau ada yg umur 20an tapi cara berpikirnya sudah dewasa .. cuman carinya sama dengan mencari jarum di dalam jerami.
So .. jangan putus asa .. kalau jodoh pasti akan ketemu
Merdeka !! .. eh emangnya Unyil ... eh unyil masih ada ngga ya? .. udah ngga jamannya kali ya? .. hehe gua dah bertahun2 ngga balik Indo sih :oops:
Terima kasih sdr moderator yg telah menanggapi posting saya! Saya sadar bahwa kalau mau dpt teman curhat yang "nyambung" memang harus di atas 30an. Ada bbrp org di atas 30thn yg setelah melihat foto saya di face-pic menyatakan ingin berteman dgn saya krn tertarik pada kumis saya, atau krn melihat saya tampak gagah dgn uniform TNI-ADnya. Tapi selera saya (sexually) kan remaja belasan thn jadi saya "tolak" dengan halus. Kebetulan saya nyambi sebagai dosen di beberapa PTS. Ada beberapa mhs senior yg saya suka, karena selain cute abis/cool abis mereka enak diajak diskusi dan diajak jalan. Tapi saya punya prinsip tidak mau menyalahgunakan posisi saya jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa selain menyanyikan lagu "Pupus" ("aku mencintaimu, lebih dari yang kau tahu! Namun kau tak akan pernah tahu!") Saat ini ada pemuda 23 thn yang naksir berat sama saya, enak juga diajak bicara. Problemnya dia BT (birahi tinggi) sehingga maunya make love terus, sedangkan kalau urusan sex selain krn saya sudah tidak seperkasa dulu, saya tdk ada masalah. Saya bisa mendapatkannya baik secara cuma- cuma maupun secara komersial dari remaja belasan tahun. Yang saya butuhkan dari ybs lebih sebagai teman curhat dan teman jalan.
Btw, sampeyan di USAnya di mana? Saya sempat 5 thn di sana (sekolah) tapi nggak betah karena nggak ada teman ML (saya nggak minat bule!). Oh ya si Unyil muncul lagi versi baru (animasinya lebih canggih). Sekali lagi matur nuwun atas tanggapan sampeyan. Wassalam, Anis Sukadit
apa dikesatuan bapak, semua orang sudah pada tau kalau bapak itu gay? bagaimana tanggapan keluarga besar bapak, mengingat usia bapak yang sudah matang? apakah bapak sudah terbuka? apakah bapak sudah berkeluarga? apa mereka bisa terima? apa tidak ada diskriminasi dikalangan militer?
saya masih tertutup baik di kesatuan maupun di kampus. Kalau di keluarga, saya sdh terbuka sejak usia 20 thn, sehingga tdk ada tuntutan/desakan untuk menikah (well, at least satu beban telah terlepas). Saya tidak tahu pasti apakah ada UU/Peraturan di TNI yang mendiksriminasi kaum gay, tapi ada beberapa perwira yang saya kenal adalah bi-seksual. Kalau soal saya belum menikah pada usia yang hampir setengah abad, saya punya 1001 alasan mulai dari yang "serius" sampai yang "guyon" (misalnya, memangnya kalau makan sate kambing harus memelihara kambingnya? kan bisa minta atau beli!) Kehidupan gay buat saya adalah pilihan (since I was 20) Selama ini saya enjoy dan hepi-hepi aja (kata org Banyumas "cuek maning, pokoke inyong hepi!") Cuma belakangan rasanya pengen juga punya seseorang yang bisa diajak curhat, diajak jalan dan bobo bareng! P I'm tired of straycats, meskipun dulu (waktu masih perkasa) rasanya menyenangkan!
Wassalam,
Anis Sukadit
Wow.......aku tertarik ama cerita bapak di forum ini, tentunya bapak(maaf aku panggil bapak aja ya) punya banyak pengalaman di dunia Gay yang mana jam terbang bapak sudah lama sekali.
Sebenarnya dari dulu aku pengin sekali punya BF ataupun sekedar temen gay dari kalangan TNI, namun sampai saat ini aku belum mendapatkannya. Aku membayangkan kalo aku punya BF dari kalangan TNI pasti dia akan melindungi aku dan yang pasti lagi bentuk tubuhnya yang gagah.....aduh kapan ya keinginanku bisa terwujud......?
Apa bapak bisa menolong aku....carikan dong BF ataupun sekedar teman jalan dari kalangan TNI tapi yang gay, karena kalo sama bapak aku yakin bapak nggak bisa dengan aku, karena aku 30 yo, dan lagi aku di Solo, jauh kan.......? Aku do'akan saja bapak bisa cepat mendapatkan yang bapak cari.
Memang seumuran bapak dan kalo dilihat dari jam terbang yang udah lama, seharusnya tidak lagi mengutamakan sex, hubungannya harus lebih ke teman curhat, ngobrol, dan temen jalan. Tapi karena selera bapak yang masih brondong (muda) tentu saja meraka itu sedang BT2nya(Birahi Tinggi), sehingga nafsu antara bapak dan mereka tidak seimbang, gimana ya ....susah juga sih...sebab itu sudah menyakut selera.
o.....ya kalo aku pengin liat pict bapak dimana...? www.facepic.com\......?
Makasih dan maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati bapak
Wassalamu'alikum
Dear Anis,
Saya sudah 14 th di negara bagian Oregon dan saya juga kerja di Univ. jadi saya bisa mengerti norma2 yg ada antara dosen dan murid. Di Amrik yg sudah open saja masih ada norma2 itu .. itu sebabnya saya juga ngga bisa open 100% (tidak menutup2i juga ngga membuka blak-blakan)
Saya doakan anda dapat menemukan idaman hati yg cocok.
Salam
Dik, coba check di Forum Ibukota pada topik "Mencari cowok idaman". Di situ saya tuliskan kriteria cowok yang saya inginkan! Pada butir wawasan (mengenal beberapa tokoh yg dikenal supaya percakapan nyambung!), ada berapa yang sampeyan kenal? What do you know about "lingkungan hidup"? What do you know about politics? Kalau saya ngajak ngomong tentang ARF ngerti nggak? Kalau saya ajak berdiskusi mengenai pengaruh budaya asing terhadap memudarnya nasionalisme pemuda Indonesia sampeyan bisa ngimbangi/membantah argumentasi nggak?" Itu lho yang saya maksud komunikasi nggak nyambung! Saat ini ada mantan mhs saya yang memenuhi 12 dari 15 kriteria yang saya cantumkan pada topik "Mencari cowok idaman"! "Kekurangannya" hanyalah, dia vegetarian (tapi nggak masalah, krn kalo jalan sama dia saya makan gado2/ketoprak saja), tidak suka musik (nggak prinsipil) dan sama2 keras dan emosional. Sayangnya dia straight! Anyway, saya tetap mencari teman yang komunikasinya nyambung!
Anis Sukadit 8)
Sorry yah...gw cuma mau bilang aja..kalo emang Mas Sukadit pengen nyambung kalo ngomong..ama brondong (isitilah sekarang), gw kira apa gak Mas Sukaditnya aja yang melevelkan diri ama brondong...? Kan selain susah kasiah juga anak baru umur 20 tahun udah diajak ngomong yang berat berat, sementara tuh anak umuran geto sukanya yang ringan tapi enak...jadi gw pikir seh mendingan Mas Sukadit yang harus adaptasi dengan mereka, kan kalo mau ngomong lebih berat bisa ama temen temen yg menurut mas Sukadit udah selevel..getooooo....
Ada seh anak seumuran segitu udah bisa diajak ngomong serius..tapi tau sendirikan....ada aja perbedaannya.....
Salam alaika,
Gw pernah debat sama Gus Bagus, ini kan masalah selera! Gw nggak pernah sexually attracted pada yang di atas 24 thn! Kalo cuma untuk ngobrol urusan dinas di kantor ya sudah banyak teman sejawat, bahkan yang sudah hampir pensiun! Kalo cuma untuk ngomong kosong, ketika Siskamling banyak kakek2 yang ikut begadang! But I'm talking about "teman pendamping". Emangnya kami hanya akan ngomong urusan "count tall" saja? Kan gw juga butuh curhat/sharing my opinions, etc. Problemnya, kalau mereka curhat gw bisa menanggapi karena gw "menurunkan level" gw seperti yang disarankan Gus Bagus! Oh, gw gaul abis! Gw ngerti dunia mereka. I speak their language. Bahkan di kampus, banyak mhs yang menjuluki gw "dosen funkie" bahkan "dosen jayus" (kalau di kampus gw bersikap sipil abis!) Nah, giliran gw curhat atau pengen tukar pikiran ttg subyek yang "berat", mereka nggak nyambung. Gw sadar ada "generation gap" antara gw dan para brondong itu. Gw generasi Woodstock, mereka generasi Taman Impian Jaya Ancol. Nggak nyambung lah yauw! Anyway, I'm not complaining! Justru di Forum ini gw mau berbagi cerita ttg apa yg gw rasakan! Tapi sampai detik ini gw masih berprinsip "cuek maning pokoke inyong hepi!" Kalo dapet cowok idaman itu, ya alhamdulillah! Nggak dapet, yo wis! Gw juga nggak berharap di Forum ini akan mendapatkan solusinya! Tapi jangan menyarankan gw untuk nyari teman sepantaran! There is no fun in it! Prinsip gw yg lain "HAVE FUN GO MAD!" (pasti sampeyan belum pernah dengar lagu itu!") :P
Wassalam,
Anis Sukadit 8)
belajar ngebimbing,dan belajar menerima .karna kalau kita mau sesuatu biasanya kita dulu yang di tuntut,bukan orang dulu yang kita tuntut.dan mungkin mas belum ketemu aja kali sama orang yang mas maksud.
Anis Sukadit 8)
gue juga mau tuh dibantu dgn do'a kamu .... ( tapinya lu srius nggak sih .. )