Aku pulang agak terlambat dari biasanya. Seperti biasa Eko menyambutku. Sejak kembali usai hari pernikahannya, aku memang mengajak Eko untuk tinggal di rumahku. Aku minta dia meninggalkan pekerjaannya. Aku tidak mencemburuinya, tapi lebih karena aku tidak mau dia diperintah-perintah oleh orang lain. Aku sebenarnya sangat menikmati penampilannya saat bekerja...apalagi pada saat jam sibuk. Kesigapannya, tampangnya yg lugu dan kadang manyun saat diomelin oleh pemesan yang tidak sabar atau cerewet. Apalagi saat peluh ada di dahinya.....wuihhhhh macho man!!!! Cuma egoku sering meletup kalo dia dimarahi bos atau pelanggan kafenya yg sok jadi bos. Awalnya memang Eko menolak....tapi akhirnya dia mau dan memahami perasaanku. Apalagi setelah ibuku sakit dan memerlukan care giver untuk mendengar cerita2nya. Eko memang pandai mengambil hati mertuanya! Dan sejak itu kuminta agar dia tidak memanggil bapak untuk menyebutku.
Selesai mandi, Eko menyiapkan makan malam. Ibu, aku dan Eko makan bersama. Sekilas kutangkap wajah Eko tidak ceria seperti biasanya. Tapi aku tidak terlalu memperdulikannya. Aku capek sekali karena kerjaan di kantor menumpuk. Setelah jam 9.30 malam ibu masuk kamar. Aku masih tidur-tiduran di sofa sambil nonton TV. Tapi tak lama kemudian Eko masuk kamar dan tidak seperti biasanya dia diam saja. Akupun mematikan TV dan mengikutinya ke kamar.
"Ada apa yang kok tidak seperti biasanya?" tanyaku.
Eko cuma menggeleng. Dia melepas celana dan kaosnya. Kami memang biasa tidur hanya dengan celana dalam bahkan sering kali bugil. Kami berbaring bersisian. Kunyalakan TV. Tp Eko tetap diam.
"Tak mungkin kamu tidak ada apa2" kataku.
Eko menghela nafas namun tetap diam. Kucumbu dia dan kubisikkan kata,"Aku mencintaimu tulus...aku menerimamu apa adanya"
"Aku bingung mas", jawabnya singkat.
Aku tercekat. Ada apa ini? bathinku bertanya. Haruskah aku mendengar dan kembali mengalami kejadian pahit...... Memang kalo nonton BF, Eko sangat antusias menyaksikan lekuk tubuh wanita dan veginya. Dia piawai cerita ttg berbagai bentuk vegi dan tipe rambut yang di sekitarnya. Aku bimbang.....akankah ia menjauh dariku krn dia rindu dekapan wanita?
Aku tak berani memulai pembicaraan. Aku gamang. Eko pun hanya diam dan matanya menerawang ke arah kipas angin di atas.
"Sudahlah mas, jangan terlalu dipikir. Saya tidak apa2", ujarnya sambil membalik badan, membelakangiku.
Aku mencoba tenang walau perasaanku berkecamuk.
"Dimaz sayang.....mas sudah katakan, keterbukaan dan kejujuran adalah yang mas inginkan. Apakah dimas sudah tidak betah bersamaku?" tanyaku. Eko membalik ke arahku,"Mana mungkin tidak betah mas. Eko juga mencintai mas kok. Sangat mencintai. Tulus kok mas" jawabnya meyakinkanku. "Lalu kenapa tidak jujur?" tanyaku lagi. Eko diam tercenung. "Kenapa mas menuduh begitu? Saya tidak jujur bagaimana? Kurang bukti apalagi mas",ucap Eko bergetar. Akupun kaget dengan jawabannya. Tp aku yakin, Eko memendam masalah. Dalam kediamanku Eko berkata,"Mas masih ragu dgn ketulusan saya. Lalu mas anggap apa pengorbanan saya selama ini. Apa memang mas menginginkan saya menjauh? Apa mungkin mas yang bosan? Apa mas ingin hancurkan hidup saya setelah semua saya lepas?". Suaranya bergetar hebat. Matanya merah dan setengah berkaca-kaca. Aku cepat menyadari kesalahpahaman ini Memang Eko tipe yang tertutup dan tidak mudah mengorek masalah dirinya. Semua rasa pedih dan kecewa yang dialaminya sejak kecil sudah terbiasa ditelannya bulat-bulat.
Kudekap dia, kukecup keningnya. "Tak mungkin aku bosan dan meninggalkanmu dik. Kita salah faham". Kucium bibirnya kupanggut dan kujillat lehernya. Ingin kutunjukkan tak ada kebosanan diriku padanya. Ekopun mulai membalas panggutanku. Tangannya liar meremas dadaku dan memainkan batangku yang semakin menegang, Sejenak kemudian kami saling memandang. "Aku sayang pada mas melebihi sayangku pada saudaraku kandung" Aku terenyuh, "Apakah kau pikir aku tak menyayangimu? Apakah kau anggap ini semua kulakukan karena nafsu?"
Kamipun berpelukan, berpagutan dansaling membelai dan meremas. Tak ingin kemesraan ini segera disudahi dengan klimaks. Adalah kebiasaan bagi kami bila sedang bercinta untuk bermesraan selama mungkin sebelum kami sepakat untuk mencapai klimaks.
Segala teknik kami lakukan berdasarkan naluri. Segala posisi kami coba untuk memuaskan sensasi liar kami. Dari posisi missionaris, 69, ayam panggang, kodok bangkong, posisi berdiri, dipangku, jongkok.....dan teknik ngebornya inul!!! Bergantian kami melakukannya hingga akhirnya kami sepakat untuk keluar bersama. Biasanya kami paling puas dengan cara masturbasi bersama sambil berpagutan. Karena aku paling cepat keluar, maka Eko biasanya kuminta keluar lebih dulu dan sesaat sebelum dia keluar akupun akan mengocok batang penisku sehingga kami bisa keluar bersamaan.
"Mas .....aku mau keluarrrr ...."ucapnya mendesah. Kulumat bibirnya kuraba-raba pelernya dan tangannya semakin cepat mengocok batangnya, "Ayo masssss......". Aku pun segera mengocok batangku sendiri. Crotttttt crottt crootttt crotttt crootttt> Eko mengeluarkan pejuhnya jauh muncrat mengenai rambut kepalanya dan kepalaku. Pejuhku sendiri tertumpah di perut Eko. Lenguhan panjang mengakhiri acara bercinta kami.
Kami tidur berdekapan. Sekali-sekali saling mengecup, membelai dan mengucapkan kata-kata pujian. Tak terasa pejuh mulai mencair dan Eko bangkit mengambil handuk kecil. Dilapnya batang penisku.
Kami terdiam...berpelukan dan kembali saling menatap. Aku melambung jauh....bahagia menyelimuti diriku.
"Mas, ......",kata Eko sambil menatapku.
"Ada apa dimazku sayang....".
"Karsini mau menyusul ke Jakarta. Dia tadi kirim sms", suara Eko lirih.
Aku terhempas. Sesak menyergap hatiku. Gusar, kecewa, marah, bimbang bercampur aduk.
"Lalu mas harus bagaimana?" tanyaku.
"Aku tidak tahu mas. Aku pasrah apa mau mas"
"Maksudmu apa?"
"Kalau mas tidak membolehkan aku bertemu dengannya, aku siap"
"Ya tidak begitu dik"
"Bener mas. Aku sudah terlanjur mencintai mas sepenuh hatiku. Apa kata mas akan saya turut."
"Kapan dia akan datang? Apa dia tahu rumah ini?"
"Tidak tahu kapan. Aku belum jawab. Dia akan ke rumah saudaranya dulu di Tomang. Karenanya aku minta pendapat mas".
"??????????????". BANTUIN AKU JAWAB PERTANYAAN EKO YA!
Comments
Saya setuju ama satria!
Menurut saya,tuh cewek cuma pengganggu.
Masih perawan ? Mananya?
Setelah berkhianat,dia meminta belas kasihan.
Mending kamu pertahankan bf mu tuh !
Pokoke matur nuhun yaa.....ana dapat masukan. Utk Eko kalo baca topik ini...maafin Mas ya. Kaupun tahu sebenarnya akupun amat sangat mencintai dimaz sekali!!!!
BENER BANGET cewe itu hampir semua nya DAMN, FUCK.......
bisa nya cuma porotin cowo aja ......apalagi klo lihat cowo ganteng & badan sexy.....waah kayanya mereka(cewe) tuuh pada k'gatelan minta di cobloz
Nonton gak midnight live metro tv jumat 17sept 2004 jam:24:00 ?
ngebahas topik tentang gay/bisek yang married dengan cewe untuk mendapatkan status keluarga?
ada seseorang komentator(tentunya cewe) yang bilang:
GAY/BISEX jangan mengaku dirinya normal lalu menikah hanya untuk memiliki sebuah status "KELUARGA".....gimana ga nyebelin tuh ???
:evil: :evil: :evil: :evil: :evil:
Seandainya Eko milih tuh cewek,apa kamu BENAR-BENAR akan merelakannya,jauh dari lubuk hatimu yang paling dalam !
hahahaha, tidur lo, tidur!!!
Ketika kita sudah jatuh cinta...................... (isi sendiri deh)
Ekopun sudah tahu diriku dan cerita ttgnya. Aku juga sdh kemukakan prinsip2ku, kemauanku, sifat baik dan burukku. Eko saat ku"temukan" memamg bi.....dan cenderung lemah seksualnya. Dingin banget nggak ubah seperti boneka yang kalo di setel baru on. Tp berkat rajin kuberi pupuk cinta, instingnya mulai tajam. Cukup dengan satu gerakan badan, dia sdh ready to go......to heaven. Aku sendiri walau cenderung G juga demen ama mesin susunya cewe yg kenyal......tapi nggak suka sama lubang golfnya,
Jadi kalo Eko milih si Kar.....yah tentunya aku nggak rela dan bakal limbung. Wong kalo aku kerja aja maunya cepet balik. Waktu yang sangat kunikmati adalah tidur bugil berpelukan, belanja ke mal, masak di dapur berdua dan bercocok tanam di kebunnya atau di kebunku! Tau khaaan maksudku! Kita sering main cangkok-cangkokan......he he he. Maap ya. Tapi pd dasarnya aku tdk siap ditinggal Eko, cuma cinta bukan suatu paksaan. Kalo di suruh bersaing, jelas aku akan pertahankan dia semampu tenagaku. Kalau aku merelakan Eko memilih Kar artinya aku tidak cinta dia....... Mudah-mudahan mas Esa dapat memahamiku.