Sebelumnya cuma mau bilang kalo tujuannya hanya ingin mencurahkan gundah dalam hati, karena tidak punya seorang pun teman yang bisa jadi tempat curhat untuk masalah cinta terhadap sesama jenis ini.
Sebenernya ini mungkin cerita yang sangat basic, tapi sukses membuat 5 hari ini ga bisa fokus ngerjain skripsi karena kepikiran seseorang. Pertemuan pertama kurang lebih terjadi 4 tahun yang lalu di sebuah aplikasi dating. Hingga akhirnya kita saling bertukar akun BBM. Apa yang dulu kami bicarakan tidak bisa diingat secara sepenuhnya tapi yang jelas suatu hari BBM dia tidak aktif. Akun di aplikasi dan akun BBM akhirnya aku hapus beberapa bulan setelahnya dan keberadaan dia pun terlupakan.
Hingga beberapa minggu yang lalu, tiba-tiba seseorang mem-follow akun Instagramku, ada rasa tidak yakin awalnya, tetapi akhirnya aku beranikan untuk bertanya, dan ternyata benar dia adalah orang yang sama yang dahulu hilang begitu saja. Selanjutnya beberapa kali kita membuka percakapan di Line dan di Instagram. Hanya membahas hal-hal yang standar seperti kegiatan, hobi, dan tempat tinggal. Percakapannya tidak berkembang, bahkan sering kali pesanku tidak berbalas. Saat itu pun aku merasa biasa saja karena perasaan itu belum datang.
Hingga suatu hari percakapan kami membahas kegiatan paduan suara yang Ia ikuti, dan ternyata dalam waktu dekat akan ada konser yang akan diadakan di tempat yang tak terlalu jauh. Karena ketertarikan ku juga terhadap pertunjukan musik, dengan senang hati aku hadir menyaksikan, dan kesempatan juga untuk kami agar bisa bertemu (kami belum pernah bertemu sebelumnya). Hari konser pun tiba, dan selama pertunjukan hatiku terasa berdebar-debar, aku dibuat kagum, tidak hanya oleh pertunjukannya tapi juga aku sadari bahwa aku merasakan jatuh cinta yang kedua kalinya. Hingga pertunjukan selesai, penonton diberikan kesempatan untuk turun menemui para penyanyi paduan suara. Saat itu aku bingung, aku tetap duduk ketika berbondong-bondong manusia turun berhamburan di atas panggung. Aku lihat dia bersama seseorang yang setelahnya kuketahui sebagai Ibunya dan beberapa teman-temannya. Aku bimbang, dan tak yakin apakah aku sanggup untuk menemuinya secara langsung. Akhirnya aku (dengan bodohnya) memutuskan untuk langsung pulang, sembari mengirim pesan singkat betapa kerennya dia hari itu dan permohonan maaf karena tidak menemuinya terlebih dahulu.
Malam itu pesanku dibalas, dengan ucapan terimakasih dan ungkapan kecewa karena ternyata dia menunggu kehadiranku tadi, iya aku menyesal, bahkan penyesalan ku telah datang sedetik setelah kuinjakkan kakiku keluar ruangan, dengan alasan yang dibuat-buat aku membalas pesannya, dan setelah itu tak ada lagi pesan yang terkirim diantara kita.
Sebenarnya aku sadar bahwa aku hanya mempersulit diri, ingin berkomunikasi, aku bisa saja mengirim pesan duluan. Ingin bertemu, aku bisa saja mengajaknya untuk melakukan suatu kegiatan bersama. Tapi hal yang akhirnya membuatku mengurungkan semua itu karena aku yakin bahwa apa yang kurasakan tidak sama dengan apa yang dia rasakan.
Terimakasih buat yang udah mau baca sampai sini, kalo ditanya kenapa bahasanya kaku banget, sebenernya ga tau juga kenapa, lagi moodnya seperti ini.
Comments
ga akan pernah rasain pacaran.
ampe lapuk kriput kriut kriut
galaku ga ditaksir.
Paduan suara
Maunya dia yang ngajak duluan gitu ya?
ahh..
lain kali kejar duluan, ga usah gengsi.
@sinjai @iuss padahal dah bilang diatas, I can do that, tapi ini masalah karena udah tau kalo dia ga punya perasaan yang sama. Endingnya akan sama saja toh saya mau make a move or not (Mungkin ga juga sih, tapi berdasarkan pengalaman sih begitu).
pantes,
smalem abis nidurin aku
kau kabur.
ga demen komitmen.
jahara kau fernando~
perih rasanyaa.
you already know the answer, mate.
make a move, seenggaknya kalo doi ga doyan ama situ, you can kill him mencoba move on. Kalo doi punya rasa yang sama ya tinggal next step, mo komitmen sebagai pacar, atau fucc buddy; atau mau tanpa komitmen, at least you tried.
sudah bener tidak dilanjut. daripada nanti berlarut2. bikin senut2, bikin kalut. menyia2kan waktu dan mood.