Cinta Datang Terlambat
Aku mengenalnya dari sebuah app, masih waktu itu. Sebagai pengangguran yg datang dan hanya menginap sesaat di rumah saudara. Dengan semua itu yg dia tahu tetep saja minta ketemu.
Dan akhirnya kesempatan pun datang tepat sebelum aku balik kembali. Moment pertemuan itu hal berkesan tapi hilang di benakku entah kenapa.
Dia minta bertemu kembali tapi apa daya keadaan saat itu benar2 tidak memungkinkan.
Bulan berganti, hingga dia menganti door picture di kontaknya. Semua kenangan muncul tiba2 di benakku. Dan hal itu semakin membesar seiring aku menjumpainya di perangkat ini.
Cinta datang setelah sekian lama. Kucoba berbasa basi dan tetap begitu sekalipun jawaban yg kudapat hanya satu atau dua kata.
Terus seperti itu hingga akhirnya kunyatakan saja. Dan setelah " R " muncul cukup lama jawaban itu, " aku tak bisa" benar2 meruntuhkan semuanya.
Kucoba ikhlaskan semua. Menjalani hidup hingga sampai tahun kedua kejadian itu. Cinta ini, perasaan ini tetap ada. Seperti rumput liar yang tak sanggup dan tak ingin kucabut akarnya hanya mencoba memangkasnya agar tak terlalu membebani.
Comments
Lanjut ceritanya..
@exel_badboy karna itu ane nyesel napa ngak dari dulu.
yg disenengin member sini juga?
Aku masih ingat, di sebuah spa di bilangan jakarta.
Pesta akan segera dimulai, aku malah melangkah ke tempat berendam tepat di samping tempat pesta, niatnya cuma mengejar seseorang yg indah, tapi ternyata dia hanya berdiri mematung di sana.
Aku pun segera menikmati air panas di balik salah satu bilik itu.
Ada 2 orang yg sudah di sana. Satu sedang merokok dan yang lain hanya duduk menikmati fasilitasnya.
Kuambil tempat tepat di tengah keduanya. Agak sedikit kurang nyaman dengan asap yg ada, tapi entah kenapa aku masih duduk di situ.
Dan orang pertama yg tiba2 duduk agak dekat denganku. Setiap kesempatan orang ini mendekat. Hingga tangannya mulai membelai salah satu bagian kakiku. Tapi aku beruntung hanya dengan senyuman dan tepukan punggung kukembalikan tangannya pada tempatnya. Di segera beranjak pergi.
Orang kedua berbeda, dia memakai kacamata dan beda ras dengan ku. Kulit putih di hiasi bercak merah bulu halus itulah yg tampak padanya. Sekali lagi di melakukan caranya. Mencoba memelukku namun dengan seperti tadi ku coba mengembalikan tangannya. Senyumanku memberikan tanda tanya yg jelas di wajahnya. Dia merelakan dan pergi dari sana.
Kembali kunikmati tempat itu yg kini aku bersyukur perokok telah berhenti. Tapi ternyata orang ketiga muncul.
Satu ras denganku tapi beda dia putih mata sipit dan aku kuning langsat. Aku menyerah kubiarkan saja dia dengan aktivitasnya. Meraba tubuhku dan dengan nafsu memainkan bagian pusakaku.
Aku kadang malu jika melihat banyaknya orang yg tiba2 mengintip aktivitasnya tapi dia tetap tidak melepaskanku sekalipun aku berusaha dengan sebaik mungkin mengisyaratkan "jangan".
Dan Kau datang. Duduk di bilikku tepat di pojok sebelah perokok. Entah apa kutaktahu saat ku melihatmu rasa seprti menantikan orang yg ku rindu dan kini datang memenuhi seluruh bagian hatiku.
Bukan nafsu, tapi bahagia dan kurasa cinta. Apakah terlalu cepat aku menyimpulkannya. Entahlah tapi aku bersyukur karena kedatanganmu.
Aku melihatmu dan betapa gilanya aku saat mata kita bertemu aku tetap memandang. Saat itu aku sadar apa yang kulakukan? . kualihkan semua ini menyesal untuk sekian takut engkau risih dengan semuanya.
Perokok telah beranjak. Aku mencoba melihatmu lagi senyum terukir di wajahku. Malu bercampur bahagia. Dan terimakasih kau mendekat, menepis pikiran negatifku.
Disaat dia orang ketiga yg kuabaikan sedang menjalankan aksinya. Kau malah menggenggam tanganku.
Kulihat kedepan tersenyum untuk sekian kalinya, aku melirikmu dan kita bertemu dalam pandangan ini dan entah kenapa kita sama mmngalihkan pandangan setelahnya.
Kau tahu itu benar2 kejadian tak kusangka.
Aku agak kecewa ketika melepaskan eratnya genggaman tanganmu. Merasa kau tak tertarik dengan ku. Tapi terimakasih lagi kau menepis rasa minderku dengan menggenggam lututku. Segera ku raih pinggangmu, kusandarkan kepalaku di atas bahumu.
Bagaikan kekasih padahal kita baru bertemu.
Tapi mengapa kau berdiri dan meninggalkanku, aku berusaha mengikutimu.
ngaranx-ngaranx gimana?
Aku berdiri mengikutimu dan kemudian mulai mengikatkan handuk, aku terkejut tatapan itu. Kau memandangku seolah tak menginginkanku. Menolakku, tak tertarik dengan ku.
Tapi akal sehatku kuacuhkan, aku yakinkan bahwa aku terlalu sensitive, lantas aku tetap mengikutimu. Dan tiba2 seorang teman datang memelukku, untuk sesaat kulihat kau berhenti kemudian menghilang di tengah foam party.
Kusesali diriku, kuletakkan saja handuk dan membiarkan diriku bermandikan busa, mencoba menikmati yg ada tapi tak kunjung membuat hatiku teralih darimu.
Menerobos dari banyaknya orang yg mulai terpedaya dalam pesta untuk mencapai sisi lain dari tempat itu, betapa takjub diriku menjumpai mu diujung sana. Berdiri dan melihatku cukup lama dan aku hanya menunggu.
"Masuk kamar" 2 kata itu saja yg kau katakan berulang kali padaku. Kuanggukan kepala dan betapa bahagianya diriku saat itu.
Tak hentinya aku tersenyum saat mengikutimu dari belakang. Bukan soal nafsu tapi perasaan ku berssambut.
Tapi kini kau ada di negeri lain. Aku sendiri lagi. Ya dan lagi setelah sekian kali.
Tuhan kenapa selalu seperti ini, saat aku dan siapapun itu saling menyukai keadaan menyulitkan. Ampuni aku Tuhan jika menghujat Mu.