It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ANAK JALANAN BALAP LIAR
Apaan? Kentang ihk. Pasti ini ulah tapasya.
Membayangkan diremek-remek kayak tadi bikin jakun gw naik turun..
Tapi..
Kok hening-hening saja..
Mana keganasan yang ditunggu.
Haloo.. Haloo.. Taman bermain sudah dibuka kembali.
Waduh.. Kacau neh.
Aktor laganya jual mahal.
Langsung gw putar otak.
Mengambil alih kendali serangan.
Dengan memberikan sedikit umpan lambung.
Berawal dari pura-pura garuk kepala.
Lalu tangan turun ke bawah ngelewati badan.
Dan hinggap di paha gw..
Selanjutnya mulai merayap..
Geser..
Geser...
Sedikit-sedikit..
Haap.
Pindah ke paha dia.
Njiiir. Gw cuman bisa nyengir ngebayanginnya. HAHAHA
Awal-awal cuman naro aja..
Melepaskan jangkar.
Pelan-pelan mulai mengusap-usap..
Merasakan tekstur celana jeans yang membungkus paha bulat kokoh.
Gw menelan ludah berulang kali.
Menikmati sensasinya.
Ada saatnya gw garuk..
Krrk.. Krrk.. Krrk.. Bunyi celana jeans bersentuhan dengan kuku gw..
Goyang-goyang kakinya nahan geli..
Lalu tangan gw makin turun..
Ke arah betisnya..
Gw remas-remas pelan..
Kenyal-kenyal..
Napasnya perlahan naik..
Mulai ada dengusan..
Pendek-pendek.. Menandakan napsunya mulai naik..
Sejurus kemudian tangannya sudah hinggap lagi di selangkangan gw.
Yang kondisinya sudah ngaceng.
AAAHHH... Taman bermain sudah kedatangan pengunjung.
Sementara tangan satunya ga mau kalah untuk ikut berpesta.
Diselipkannya ke balik baju gw.
Menyelusup dari bawah..
Melewati kemeja.. Kaos dalam..
Hanya singgah sebentar di perut.
Sekadar mengusap-usap kangen.
Untuk terus merangsek naik..
Hingga menuju lingkaran kecoklatan..
Dengan hiasan tombol menyerupai kismis kering..
Wilayah super sensitif tempat berkumpulnya jutaan syaraf kenikmatan.
Dan tombol coklat itu dipencetnya..
"AAAHHH..!!!", spontan gw mengerang.
Kemudian diputar-putar..
Dipilin-pilinnya tetek gw..
Ibarat sedang membuat adonan pakai jari.
Katup penampung kenikmatan gw langsung bocor..
Isinya melimpah-limpah keluar..
Membanjuri seluruh tubuh..
Gw hanya bisa menggigit-gigit bibir agar tidak terlalu menciptakan suasana gaduh..
Tapi badan gw ga kekontrol lagi gerakannya.
Terhuyung ke depan, ke samping..
Sampai kadang oleng-oleng motor dibuatnya.
Namun sekuat apapun gw berusaha menjauh, dua kali lebih kuat dia menekan badan gw balik.
Menguncinya dalam pelukannya..
Kuncian singa ganas kelaparan yang sudah menguasai lapak gw.
Selanjutnya dia menarik tangan gw yang ada di betisnya.
Menuntunnya naik.
Ke arah belakang..
Mendekati punggung gw.
Dan meletakkannya di atas perutnya.
Tangan gw kegirangan menemukan homebase barunya. HOREE.
Tidak butuh waktu lama, sang jari-jemari mulai menjelajah.
Awalnya masih di atas bajunya..
Untuk berikutnya mulai mencari-cari celah.
Masuk ke balik baju..
Setelah berhasil masuk, dengan cepat langsung scanning wilayah.
Seolah ada senter pada ujung kuku.
Menyisir setiap inchi permukaan perutnya.
Tak lupa meraba bagian pinggang.
Dia bergoyang kegelian.
Sepertinya ini adalah wilayah sensitifnya.
Ok.. Perutnya memang tidak six pack. Tapi rata.. Khas perut bocah usia 20an awal.
Ada bulu-bulu mulai dari bawah pusar..
Masih halus.. Pertanda baru tumbuh..
Gw ikuti jelujur bulu halus itu..
Menuju ke bawah..
Dan mentok..!
Kebentur celana jeansnya yang masih terpasang.
Seolah tau bahwa ada kunjungan kenegaraan, dia pun dengan sigap menyambut hangat.
Membukakan akses bagi tamu agung.
Sementara menunggu, kendaraan pemuas berahi gw parkir di hamparan bulu-bulu halus.
Tepat di depan gerbang pembatas perut dan hutan belantara di balik sana.
Gw bisa mendengar ada bunyi resleting yang ditarik turun..
Lalu bunyi kayak krasak-krusuk.. Mungkin lagi ngebuka akses lebih jauh.
Agar tak ada interupsi di tengah nantinya.
Dan tangan gw diambil..
Oh God..
Ternyata perjalanan tidak lewat jalur darat, melewati hutan belantara tadi.
Gw langsung mendapat privelege lewat udara.
Untuk diturunkan di puncak menara..
Menara KONTOL yang sudah EREKSI FULL!!
Ereksinya bukan setengah ngaceng..
No.. No..
Benar-benar keras..
Kampreettt.. Bocah ini benar-benar di puncak berahi..!!
Sontak tangan gw menggenggam MERDEKA tugu kemenangan itu.
Kontolnya agak bengkok, tapi ga bengkok-bengkok amat.
Mungkin karena lumayan panjang.. Biasanya gitu..
Diameternya besar.. Kekar sekali dalam genggaman gw.
Jari-jari gw bisa merasakan urat-urat kontolnya..
Bertonjolan membentuk alur-alur mengelilingi batangnya.
Sungguh sempurna pahatan kontol GILIG berurat ini..
Tak perlu berlama-lama, gw pun mulai membelai tongkat itu.
Lalu mengocoknya.. Layaknya sedang membuat adonan telur.
Dengan perlahan dia memaju-mundurkan badannya.
Mengikuti irama kocokan tangan gw..
Napasnya kian memburu..
Terasa hangat di tengkuk gw..
Menambah sensasi syahwat..
Tangannya mencengkeram selangkangan gw..
Menekannya kuat-kuat..
Sampai meringis gw dibuatnya.
Sementara tangan satunya memeluk gw dengan kuat.
Meremas-remas area depan badan gw.
Badan kami berimpitan kuat.
Yang hanya menyisakan sedikit ruang untuk tangan gw yang asyik mengolah kontolnya.
Bisa gw rasakan badan itu gemetaran dilanda rangsang.
Berkali-kali dia melesakkan badannya ke depan..
Hingga batang kontolnya menerjang punggung gw.
Dan mencelat ke atas.
Setelah beberapa lama, jari gw mulai berlumur lendir..
Tanda bahwa precumnya keluar..
Cairan pelumas yang langsung gw taburkan ke badan KONTOL GILIG tadi.
Dan cengkeraman dia makin kuat.
Napasnya kian memburu..
Tiba-tiba gw merasakan sensasi sakit di pundak.
Ternyata dia menggigit keras pundak gw.
Langsung gw berteriak kesakitan.
Antara kaget bercampur rasa ngilu di pundak.
Dan keseimbangan gw hilang.
Motor yang sebelumnya cuma oleng-oleng sekarang susah dikendalikan.
Dengan gelagapan gw mencoba meluruskan stang agar motor stabil kembali.
Tapi laju motornya terlalu kencang.
Akhirnya gw buang motornya ke kiri, sembari dengan sekuat tenaga menarik rem.
Yang ada malah ban motor selip.
Dan menabrak trotoar.
Kami berdua terhuyung ke depan.
Sebelum akhirnya motor benar-benar berhenti sempurna.
Gw pun menahan dengan kedua kaki agar motor tidak jatuh.
Lalu kami turun.
Gw melangkah ke bagian depan motor. Mengecek apakah ada kerusakan.
Untungnya ga ada.
Astaghfirullah.. Gw langsung teringat lagi pada-Nya.
Hampir saja kami mengalami kecelakaan.
Lalu kami terduduk di trotoar.
Bersebelahan dengan kaki diselonjorkan.
Melepas kekagetan akibat insiden tadi.
Gw lihat mukanya.
Dia menunduk lesu.
Deru napasnya masih terdengar.
Dengan pelan gw letakkan tangan ke atas kepalanya.
Berusaha menjinakkan singa afrika yang masih mengaum.
Lalu gw usap-usap perlahan tengkuknya.
Menenangkan.
Dia menoleh.
Dan kami bertatapan.
Lalu sama-sama nyengir.
Gw yakin pikiran kami saat ini sepakat akan satu hal, kami hampir celaka tapi masih diselamatkan.
Dengan pelan dia membuka percakapan.
"Jam berapa bang..?"
Gw lirik jam di HP, "Hampir jam 12.."
"Lama juga yah Bang..", ujarnya masih dalam posisi menunduk. Kali ini kakinya ditekuk dan dijadikan penopang kedua lengannya.
"Hahahaa..", gw hanya membalasnya dengan tertawa, sembari tetap mengusap-usap tengkuknya.
Singa ganas itu sekarang terlihat seperti kucing anggora yang keenakan diusap.
"Abang kosannya jauh ga dari sini..?", tanyanya pelan.
"Lumayan sih.."
"Apa kita ke kosan Abang aja, biar ga terlalu kemalaman..", tawarnya.
"Pengennya gitu bro. Tapi, di kosan gw ada adik bro..", dengan spontan jawaban itu terloncat keluar.
"Oooh..", ada unsur kecewa dalam nadanya.
Gw tau ke kosan dia juga ga bisa. Karena dia tinggal bersama kakaknya di Jakarta.
Sebenarnya tidak ada siapa-siapa di kosan gw.
Tapi.. Jujur.. Gw belum siap membawa orang asing ke kosan. Karena pemilik kosan kenal dengan orang tua gw.
Apalagi di malam yang selarut ini.
Bisa berabe dan panjang urusannya nanti.
Akhirnya kami sama-sama terdiam.
Menikmati kelam dan dinginnya malam.
Gw liat ke sekeliling.
Bahkan gw ga tau lagi ini di daerah mana. Saking asyiknya kami bermasyuk ria.
Tempatnya begitu sepi dan lengang.
Hampir ga ada mobil lalu-lalang.
Gw lihat ke samping. Dia msh menelungkup.
Dengan lembut gw belai pelipisnya.
Kedua matanya tertutup. Gw sapu alis matanya yang lebat.
Ada desiran halus menerpa.
Aaah.. Mengapa dalam waktu yang sebentar saja gw sudah bisa merasakan sensasi berbeda padanya.
Padahal kami baru bertemu malam ini.
Percakapan sebelumnya pun tidak terlalu intens.
Mata itu kemudian membuka.
Kepalanya terangkat naik.
"Bang.. Boleh anterin gw pulang yah..", ujarnya sambil menatap ke arah gw meminta permohonan.
Gw yang memang tidak melihat adanya opsi lain, akhirnya mengangguk pelan.
Kamipun kembali bermotor.
Melanjutkan perjalanan.
Tapi kali ini tidak ada hidangan apa-apa.
Pestanya benar-benar sudah usai.
Dia sih meletakkan kedua tangannya di atas pundak gw.
Tapi bagi gw itu lebih seperti souvenir pengantar pulang, ketimbang hidangan penutup yang gagal terhidang.
Setelah sampai di gang depan kosannya, dia pun turun.
Lalu diam di hadapan gw.
Dia tersenyum..
Yang gw balas dengan senyuman tulus.
Kemudian Dia berbalik dan berlalu.
Hilang ke balik gang di depan.
Gw lalu kembali memacu motor.
Mengarah ke kosan.
Melewati jalan-jalan malam sendirian.
Perasaan gw masih tidak menentu.
Baru kali ini gw merasakan pengalaman seperti ini di atas motor.
Biasanya paling jauh hanya mencuri-curi usap paha. Itu pun amat jarang.
Sesampainya di kosan, gw langsung cek ENTOTS apps gw.
Ada pesan dari dia, "Udah sampai Bang..?"
"Udah, baru aja sampai.. Met bobo yah..", balas gw.
"Met bobo juga Bang. Semoga mimpi indah..", balasnya lagi.
"Iya. Mimpi indah juga ya Bro.."
Dan gw pun langsung merebahkan diri di kasur.
Cape banget badan ini.
Ga butuh waktu lama, gw langsung terlelap.
Paginya, kepala gw masih berat. Gw hanya tidur 5 jam.
Setelah mandi dan siap-siap berangkat ke kantor, iseng gw cek ENTOTS.
Membuka bagian mesej.
Tapi..
Kok ga ada pesan dari dia..
Bukan hanya tidak ada pesan, tapi akun dia tidak keliatan..
Gw cek berkali-kali. Bahkan sampai gw restart aplikasinya.
Tetap tidak ada..
Dan gw pun tersadar..
Dia telah mem-block akun gw..
Langsung gw tercenung.
Mencoba meneruka ke belakang..
Mencari-cari apakah ada tindakan gw yang salah.
Yang menyakiti perasaannya..
Tapi gw tidak menemukan alasan yang kuat, karena semalam kami masih bertukar pesan dengan biasa.
Setelah lama menganalisis, akhirnya gw pun sadar.
Gw ga kenal siapa-siapa tentang dia.
Even kami pun tidak bertukar nama. Berkenalan secara pantas.
Kami memang berjabat tangan kala itu.
Tapi gw ga ngasih tau nama gw. dia pun sama.
Wellcome to FUN relationship.
Cinta satu malam. Dan tidak lebih.
Dimana asmara diset OFF dan napsu diset MAKSIMAL.
Kalau memang begitu aturan mainnya.
Then, I'm in.
sex bro
lanjutt