Diffa adalah anak dari pedagang Gorengan dan Ayahnya Tidak bisa berbicara ibunya pun sudah meninggal
note " ayahnya pake bahasa isyarat "
jam menunjukan pukul 06:30 pagi diffa masih tertidur dengan pulas
"tok tok tok tok "
aaauuuee aauuueeee "layaknya orang gagu yang ingin bicara " taukan kek apa
diffa buka pintu kamarnya
diffa : adduuuhhhh apaan sih pagi pagi udah berisik gw masih ngantuk
Ayah : bangun nak. kamu harus sekolah ( mengunakan bahasa isyarat)
Diffa : uhm ywda. siapin sarapan. dan uang untuk gw jajan
Ayah : iya nanti ayah siapkan
setelah mandi daffa pergi ke Meja makan. dan sang ayah sedah menunggunya
diffa : ah elah. tahu tampe mulu sarapannya Bosen tau.. gmana gw mau pinter. kalau cuma di kasih makan inian setiap hari
Ayah : maafkan ayah. tapi cuma ini yang bisa ayah berikan
Diffa : sudalah gw brangkat sekolah aja. mana uang jajan?
ayah : Makan dulu nak " sambil memberikan uang "
diffa : sudalah. gw brangkat dulu selamat tinggal
Ayah : hati hati
Diffa itu anak yang pintar tapi dia sangatlah Nakal
Saat jam Istirahat.
Diffa dan temen"nya suka malak uang temen"nya
Diffa : Woyy. cupu (cowo yang lagi duduk sendiri dan sedang makan)
Mana Jatah gw
Cowo cupu : ja. ja. jatah apaan? "sambil gemeteran"
Diffa : Jatah Duitlah Tolol
Cowo Cupu : ah boong lu. sini gw priksa. ini apaan ? ini bukan duit? . dah berani lu boongin gw. " di siramlah Air minum itu ke kepala si cowo cupu itu"
Diffa : nyok cabut
Sepulang sekolah Diffa dan Kawab kawanya membeli heroin dan Ganja. dan minuman keras.
Siang berganti malam Diffa berjalan keArah rumah dengan sempoyongan.
Diffa : " tok tok tok" ayah buka kan pintu "tok tok tok " woy bukaiin pintunya GAGU gw mo masuk. denger ga sih lu " tok tok tok "
ayah yang sedang terlelap. trkejut dan bangun. karena mendengar teriakan anaknya. dan bergegas membuka pintu
ayah : anakku kamu kenapa nak "sambil nangis "
Diffa : minggir minggir. gw mau tidur.
ayahnya menemani anaknya yang tertidur. ayahnya terjaga sepanjang malam.
paginya Diffa tersadar
Ayah : syukurlah Kamu sudah sadar anakku
Diffa : astaga. lu bikin gw kaget aja tau gak.. minggir minggir gw lapar. mau makan " melangkah ke meja makan "
setelah Tiba. di meja makan
Diffa : Hey Gagu. apa apaan ini Cuma nasi doang. gw lapar dan butuh makan.
Ayah : "berlari menuju Meja makan" iya sebentar ayah belikan lauknya
Diffa : buruan
dan ayah membeli lauk kesukaan Diffa
Ayah : ini nak ayah belikan lauk kesukaan km
Diffa : nah gitu dong , lu lagi banyak duit kaga bilang bilang sini bagi gw..
bberapa bulan kemudian
pukul 19:00 sang ayah yang sedang berjualan di pinggir jln
diffa kebetulan lewat. di sebrang jalan dimana sang ayah berjualan
Diffa Berlari Menuju sang ayah
"karena diffa lari begitu saja. dan gak liat kanan kiri Diffa pun tertabrak mobil yang sedang melaju"
ayahnya melihat anaknya yang tertabrak mobil dan Langsung berlari menuju anaknya yang sedang terkapar
Ayah : anak ku " menangis "
Tolong Tolong.
Namun Orang orang hanya melihatnya saja. " sedangkan mobil yang menabrak Diffa langsung kabur"
ayah mengngendong anaknya yang berlumuran
ayah : anaku bangun nak. ayah ingin melihat dirimu menjak orang sukses tidak seperti ayah nak
Bangguunnnn......!!
ayah janji akan berikan apapun yang kamu inginkan. ayah akan turuti kemauan mu ayah mohon. banguun nak
Ayah : Dokter Sembuhkan anakku.
Dokter : iya pak. tapi bapak harus bayar registrasinya dulu yah
Ayah : tenang saja. saya punya banyak uang. tapi sembuhkan anak saya " sambil menangis nangis memohon "
tolong sembuhkan anak sayang
ayah : saya akan membayarnya sekarang..
kemudian Ayah di panggil Oleh dokter
dokter : bapak. anak bapak baik baik saja. hanya tulang punggung sebelah Kiri saja yang patah.
selain itu. karena benturan keras. anak bapak mengalami Kebutaan
Ayah : ambil saja mata saya.
Dokter : baiklah.
Diffa Mulai Tersadar dan diffa melihat Ayahnya yang sedah terbaring Diffa menangis
Diffa : ayah maafkan diffa. Diffa selalu membebani ayah. merepotkan akan. durhaka kepada ayah.
sang ayah masih terbaring dan belum sadar.
Setelah Keluar dari rumah sakit
diffapun mulai sembuh Bahu kirinya mulai membaik
Matahari mulai terbit
Diffa : ayah yuk kita sarapan.
tapi aku hanya memasak Tempe saja. gak apa apa kan yah
Ayah : iya tidak. apa apa.
Diffa : Ayah Maafkan aku. aku sudah jadi anak yang durhaka
Ayah : (.......)
Diffa : dan aku berimakasih karena Ayah telah memberikan mata ayah yang indah ini untuk melihat masa depan
Diffa : sekali lagi terimakasih karena ayah Membesarkan ku dengan kasih sayang, dan penuh perhatian
ayah :
Terimakasih Ayah Kau adalah Pahlawan di Hidupku
Comments
Gaya penulisannya mirip naskah drama. Bagus, kok. Mengharukan pas endingnya